www.jackandassociates.id, Jombang– Asas hukum perdata adalah prinsip-prinsip dasar yang menjadi pijakan utama dalam sistem peradilan dalam memutuskan suatu perkara perdata. Asas hukum perdata tersebut antara lain adalah asas kebebasan berkontrak, asas kesetaraan, asas kepastian hukum, dan asas keadilan. Pentingnya asas hukum perdata dalam sistem peradilan dapat dilihat dari perannya yang sangat vital. Dalam memastikan bahwa suatu perkara perdata diputuskan secara adil dan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kebebasan berkontrak memastikan bahwa setiap individu memiliki kebebasan untuk membuat perjanjian kontrak dengan pihak lain tanpa adanyapaksaan. Asas Kebebasan Berkontrak merupakan salah satu prinsip penting dalam hukum perjanjian yang mengatur tentang kebebasan individu dalam membuat suatu perjanjian . Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata menyatakan bahwa “Suatu perjanjian dibuat dengan mengikuti asas kebebasan berkontrak. Maksudnya yaitu asas ini memberikan kebebasan bagi individu atau pihak yang terlibat dalam suatu perjanjian untuk menentukan isi perjanjian tersebut. Selama tidak bertentangan dengan hukum, kesusilaan, dan ketertiban umum.
Kebebasan berkontrak ini tidak mutlak dan masih dibatasi oleh beberapa aturan dan prinsip dalam hukum perjanjian. Salah satu contohnya adalah asas itikad baik, yang menyatakan bahwa setiap pihak harus mempunyai niat baik dalam melakukan perjanjian tersebut. Pada dasarnya, asas Kebebasan Berkontrak memberikan keleluasaan bagi pihak yang terlibat dalam sebuah kontrak untuk menentukan isi kontrak secara keseluruhan. Namun, terdapat beberapa batasan dalam penggunaan asas ini, dimana perjanjian tersebut tidak boleh bertentangan dengan hukum dan kesusilaan.
Asas kepastian hukum memastikan bahwa suatu peraturan hukum sudah pasti dan dapat dipahami oleh semua orang. Sehingga tidak terjadi kebingungan dalam pelaksanaannya. Terakhir, asas keadilan memastikan bahwa putusan hukum yang diberikan oleh pengadilan adil dan sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat.
Selain itu, hukum perdata juga memiliki tujuan untuk memperbaiki, mengganti, atau mengembalikan kerugian yang dialami oleh pihak yang dirugikan dalam suatu kasus perdata. Dengan menerapkan asas-asas tersebut dengan baik. Penulisan hukum perdata akan dapat dijalankan dengan baik serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Asas kesetaraan para pihak menjadi salah satu prinsip yang harus dipegang teguh dalam setiap bentuk interaksi sosial, terutama dalam konteks hukum dan bisnis. Asas ini menegaskan bahwa setiap pihak yang terlibat dalam suatu hubungan harus diperlakukan secara sama. Tanpa ada pihak yang diuntungkan atau dirugikan dengan tidak adil.
Dalam konteks bisnis, asas kesetaraan para pihak dapat mengacu pada hak dan kewajiban yang sama antara perusahaan dengan karyawan, mitra bisnis, atau pelanggan. Dalam konteks hukum, asas ini menegaskan bahwa setiap individu harus memiliki hak yang sama di depan hukum. Tanpa diskriminasi atau perlakuan lebih atau kurang menguntungkan. Menghargai dan menerapkan asas kesetaraan para pihak menjadi penting dalam menjaga hubungan yang sehat dan adil di antara semua pihak yang terlibat.
Asas hukum perdata menjadi landasan utama dalam pembentukan dan penegakan hukum perdata di Indonesia. Asas-asas tersebut telah dibentuk melalui yurisprudensi dan memberikan pedoman dalam menyelesaikan perkara perdata. Beberapa asas hukum perdata yang penting antara lain kaidah hukum acara perdata, asas pembentukan undang-undang, dan asas yurisprudensi. Melalui penggunaan asas-asas ini, diharapkan dapat tercipta keadilan dalam setiap putusan hakim dalam perkara perdata. Dalam hal ini, penting bagi setiap pihak yang terlibat dalam proses hukum perdata untuk memahami asas-asas tersebut agar dapat memperjuangkan hak-hak mereka secara adil dan benar. Akhir kata, penegakan hukum perdata yang berlandaskan pada asas-asas hukum yang jelas dan transparan akan membawa kepastian hukum bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Posted in Artikel